“Tahun depan akan menjadi titik balik ancaman aplikasi mobile,” kata DeWalt.
Dulu, orang hanya berupaya melindungi e-mail. E-mail, pada saat itu dianggap sebagai masalah keamanan utama terkait smartphone.
“Tapi, sekarang ribuan aplikasi pihak ketiga beredar bisa menimbulkan risiko ancaman malware atau pencurian informasi pribadi,” tambahnya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan, tantangan ini akan terus meningkat di masa depan karena akan semakin banyak perangkat terhubung jaringan perusahaan.
Saat ini, penyedia solusi keamanan ini sedang berjuang menghalau dan menemukan cara mengatasi ancaman itu. Sejumlah ahli keamanan lain mengatakan, tantangan baru lain pertumbuhan eksponensial malware adalah pergeseran motivasi penjahat di dunia maya.
Dulu, penjahat hanya mencari ketenaran, namun sekarang finansial menjadi motivasi mereka. Selain itu, mereka juga mencari data intelijen atas nama negara, mencuri kekayaan intelektual, atau bahkan terlibat cyber terorisme.






Silahkan Tulis Komentar Anda ...