Cushman & Wakefield Indonesia merilis, sepanjang kuartal ketiga 2010, tingkat penyerapan ruang ritel di Jakarta tercatat sebesar 77.900 meter persegi (m2) atau naik sekitar 40,8 persen dibandingkan tingkat penyerapan kuartal sebelumnya.
Tingginya tingkat penyerapan itu, terutama karena realisasi pembukaan penyewa-penyewa utama (anchor) dan besar di pusat perbelanjaan yang baru dibangun, seperti Gandaria City.
Menurut Soany Gunawan, senior manager research & advisory PT Cushman & Wakefield Indonesia, penyerapan ruang ritel di Jakarta bisa menembus di atas 95 persen, terutama pada pusat perbelanjaan yang memiliki lokasi strategis dan banyak dikunjungi pengunjung, serta memiliki penyewa besar dan ternama.
"Juga target pasar yang di sasar," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta.
Bahkan, kata dia, meski sewa toko di pusat perbelanjaan atau mal tersebut terbilang mahal, minat tenant tetap tinggi. Nah, mal mana saja yang tercatat paling mahal dalam memberikan harga sewa tokonya?
Soany menuturkan Pacific Place, Plaza Indonesia, Grand Indonesia, dan Senayan City diketahui mematok harga sewa dasar sekitar Rp834 ribu atau US$104 (EUR824) per m2 per bulan. "Itu untuk harga sewa toko-toko spesial di lokasi premium atau CBD (pusat kegiatan bisnis) di lantai dasar per kuartal III-2010," kata dia.
Sedangkan untuk harga sewa di luar CBD atau di tengah komplek perumahaan yang berkisar Rp499 ribu atau US$62 (EUR494) per m2 per bulan, menurutnya dipegang Pondok Indah Plaza, Mal Kelapa Gading, Mal Pluit, Emporium Pluit Mall, dan Gandaria City, serta Central Park.
"Sedangkan rata-rata sewa toko di mal Jakarta mencapai Rp597 ribu atau US$74 (EUR591) per m2 per bulan," kata Soany.
Silahkan Tulis Komentar Anda ...