
Roket Rusia, Soyuz meluncur dari Kosmodrom Baikonur (AP Photo/Dmitry Lovetsky)
Tiga satelit navigasi milik Rusia dilaporkan jatuh ke lautan Pasifik, di wilayah negara bagian Hawaii, setelah roket yang membawanya gagal mencapai orbit. Demikian pejabat resmi dari lembaga ruang angkasa Rusia mengatakan.
Menurut keterangan salah seorang pejabat pada kantor berita Rusia RIA-Novosty, kapsul yang membawa tiga satelit Glonass itu terdampar di tengah laut pasifik, sekitar 1.500 kilometer dari Honolulu, dan tidak memakan korban.
Kegagalan ini cukup membuat Rusia terpukul. Pasalnya, ini dianggap kemunduran besar Rusia dalam rangka menempatkan sistem navigasi satelit sekaligus menandai "kekalahan"-nya dari GPS (global positioning system) milik AS. Padahal, sebelumnya, tiga satelit Glonass akan mengambil bagian pada jajaran satelit navigasi pada sistem Galileo Eropa.
"Roket Proton yang lepas landas dari Baikonur pada pukul 13.25 waktu setempat mengambil lintasan yang salah dari awal," kata sumber di lembaga ruang angkasa Rusia. "Akibatnya, roket itu tak bisa membawa ketiga satelit ke orbit yang ditentukan dan kembali ke atmosfer."
Belum diketahui berapa kocek yang terbuang sia-sia akibat gagalnya orbit tiga satelit Glonass. Namun, menariknya Insiden ini juga menarik perhatian Perdana Menteri Vladimir Putin. Dia selalu menggembar-gemborkan arti penting dari pengembangan sistem Glonass untuk menjamin kemerdekaan teknologi Rusia.
Sekadar diketahui, tiga satelit Glonass-M mempunyai massa 1,4 ton. Seharusnya, ketiga satelit itu menyelesaikan konstelasi satelit yang sudah dibangun di Moskow. Sebab, Putin mengatakan, pada April silam, seluruh mobil baru yang terjual di Rusia harus dilengkapi sistem navigasi baru, yang dikembangkan oleh militer Rusia.
"Secara total, Moskow akan meluncurkan tujuh satelit Glonass baru yang akan mencakup seluruh permukaan di Bumi sehingga jumlah satelit milik Rusia secara total mencapai 27-28 satelit," kata Putin.
"Di tahun 2011, kami berencana mengalokasikan 1,7 miliar rubel (setara Rp490 miiliar) untuk sejumlah satelit. Tahun ini, kami telah menghabiskan kurang lebih dua miliar rubel," tandasnya.
Teknologi
- Konspirasi "Men In Black" Yang Sesungguhnya
- Rusia Buka Lagi Wisata ke Ruang Angkasa
- Lorong Waktu Dan Tenggelamnya Kapal Titanic
- Telkomsel: 2011, Internet Broadband Melonjak
- 10 Film Yang Wajib Ditonton Tahun 2011
- Yuk Kita Intip Museum Astronot Di Moscow
- 10 Tabrakan Terhebat Bumi dengan Benda Luar Angkasa
- Misi NASA Mengirim Astronot ke Planet Mars Untuk Hidup Selamanya Di Sana
- Inilah Hotel di Luar Angkasa
- FAKTA : 7 Hal Yang Sering Disalah Artikan Sebagai UFO
- Anda@facebook.com atau Anda@fb.com?
- Tentara AS Diminta Hati-hati Main Facebook
- 2010, Facebook Nyaris Menguasai Dunia
- Ini Video Pertama yang Diunggah YouTube
- 200 Juta Video YouTube Ditonton Lewat Ponsel
- 2010, Tahun Facebook Salip Google
- RI, Pengguna Facebook Terbesar Kedua Dunia
- Temperatur Bumi Pecahkan Rekor
- Bencana Paling Mematikan dalam Sejarah
- YouTube Jadi Rumah Produksi Video?
- Proyek Rahasia Inggris: Baju Perang 'Cair'
- Mammoth Akan Hidup Lagi?
- Besar UFO Inggris Itu 20 Kali Lapangan Bola
- Februari NASA Akan Bidik Komet Tempel 1
- Mahasiswa Stanford Terbang di Gravitasi Nol
Silahkan Tulis Komentar Anda ...