
Dengan memperkenalkan sistem operasi MeeGo minggu ini di Konferensi Eropa bagi para pengembang aplikasi, Nokia semakin menunjukkan jadi dirinya. Terutama soal bagaimana platform produsen ponsel asal Finlandia ini bersaing di pasar ponsel. Apalagi, iPhone milik Apple dan sistem operasi Google mulai mencari cara menyingkirkan Nokia.
Padahal Google dengan platform Android meraih kesuksesan sebagai sistem operasi smartphone terbesar di dunia dalam kurun dua tahun. Hal itu menimbulkan pertanyaan di kalangan pengamat dan investor. Mana yang lebih baik, Nokia berdiri di platform smartphone milik sendiri atau mengikuti jejak Android?
“Android mungkin menjadi sesuatu yang harus dilihat Nokia dan dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lalu,” kata Hakim Kriout yang menjabat sebagai manager di Grigsby & Associates, salah satu pemegang saham Nokia. “Ini belum terlambat,” tandasnya lagi.
CEO Nokia Stephen Elop berkomitmen untuk terus memanfaatkan Meego dan Symbian, perangkat lunak yang terus digunakan Nokia untuk Smartphone menengah. Keputusan ini cukup kontroversial terkait posisi Nokia yang tengah berperang dengan Google dan Apple dalam merebut pangsa pasar.
Meskipun strategi egois Nokia ini merupakan cara berkompetisi dengan Google, tingginya permintaan smartphone telah memaksa para produsen ponsel untuk membuat perbedaan pada produk mereka. Menggunakan Android atau tidak, membuat Nokia harus berjuang keras untuk tidak kehilangan popularitas.
Alberto Torres, wakil presiden eksekutif Nokia bagi Meego berargumen bahwa keputusan mereka mampu membuat Nokia tampak berbeda dengan smartphone lain, dengan menawarkan inovasi baru yang berbeda dengan Google.
Mengacu pada keberadaan produsen handset lain yang memanfaatkan Android, Torres mengatakan pendapatnya di Dublin . “Terus terang, beberapa alternatif di pasar belum tentu memberikan banyak peluang terkait inovasi. Inilah yang kami dengar dari orang-orang yang memanfaatkan platform (Android) itu.”
Nokia juga harus berjuang keras melawan iPhone di bawah merek dagang Ovi. Mereka sempat berinvestasi US$8,1 miliar (Rp73,7 triliun) untuk mengakuisi produsen pemetaan digital Navteq, 2007 lalu.
Keputusan Nokia memilih MeeGo daripada Android sebenarnya terkait kemampuan MeeGo yang tidak hanya diperuntukkan bagi smartphone tetapi juga tablet, televisi bahkan automobile.
Masalah besar lain dari Nokia adalah Symbian yang telah dikeluhkan konsumen dan pengembang software karena sulit digunakan, jika dibandingkan dengan Android.
Pasar smartphone yang menggunakan Symbian telah turun 3% pada kuartal ketiga dibandingkan 45% tahun lalu, menurut keterangan lembaga survei pasar Gartner. Di kuartal yang sama, produsen seperti Motorola dan HTC berhasil mengapalkan 20,5 juta ponsel Andorid. Ini meningkat 3,5 % dibandingkan tahun lalu.
Untuk menyelesaikan masalah, Elop bekerja keras membuat operating system Symbian lebih mudah digunakan bagi para pengembang. Nokia akan melanjutkan penggunaan software Qt untuk menciptakan aplikasi ponsel.
Qt merupakan teknologi yang diperkenalkan Nokia pada 2008 yang memungkinkan para pengembang software menciptakan satu kali aplikasi, namun dapat digunakan di beberapa sistem operasi, termasuk Symbian dan MeeGoo.
Jack Gold, presiden perusahaan analis industri J Gold Associates mengatakan, perubahan Symbian ke Qt merupakan keputusan cerdas sejak Symbian dianggap sebagai sistem operasi tua. Namun, ini masih kurang cukup untuk menyaingi popularitas Android.
“Apple merupakan ekosistem yang besar, namun Android terus bertambah besar. Nokia mulai tampak kehilangan pamor,” kata Jack Gold.
Silahkan Tulis Komentar Anda ...